Daisypath Anniversary tickers

02 November 2012

Kehamilan 8 Minggu - Duniakau Jungkir Balik

Setelah melewati fase 5 minggu sampai minggu ke 8 yang kalem tapi masih tenang, dimulailah drama ibu hamil.
Mual, eh bukan... Selama ini aku mengalami semacam eneg dengan makanan. Tak ada selera untuk makan. Tapi masih bisa makan, dengan porsi kecil meskipun cepat sekali rasanya bosan dengan makanan. Jadi lebih sering makan cemilan diantara jam-jam makan. Dan otomatis masak pun on off karena jika eneg melanda, nafsu makan hilang apalagi buat masak.

Ketika memeriksakan kandungan di minggu ke-8 ini, alhamdulillah semua baik-baik saja. Normal. Kami bisa mendengarkan detak jantung janin yang ternyata cepat sekali. Tensi darahku normal. Aku mulai mengalami keputihan tapi dokter Tjahja tidak melakukan tindakan apapun. Masih dalam range normal saja, selama tidak berlanjut. Oh iya, memang keputihanku sempet kuning dan kecoklatan. Menurut beliau kalau begitu terus, perlu dilakukan pengecekan lebih lanjut. Beliau menyarankan untuk menjaga daerah miss v tetap kering dan tidak lembab, itu bisa mengurangi keputihan.
Aku juga sudah beberapa kali browsing, keputihan ini masih wajar selama tidak bau dan kehijauan. Kalau gak salah hijau ini indikasi adanya bakteri yang berbahaya.
Alhamdulillah sampai kehamilan 8 minggu tidak ada flek. Aku hanya mengeluhkan rasa eneg dan tak nafsu makanku. Beliau lalu meresepkan obat anti mual selain vitamin asam folat dan AA-DHA.
Seperti biasa, vitamin untuk iu hamil diminum 1x sehari setelah makan sedangkan obat anti mualnya 2x sehari sebelum makan, pagi dan sore.

Sebenarnya sampai kehamilan usia 8 minggu aku belum pernah muntah. Seperti yang aku ceritakan, hanya eneg dan tak nafsu makan. Berat badan gak turun, hanya tidak mengalami peningkatan.

Dan ketika balik dari rumah sakit, badai dimulai. Untuk kali pertama aku muntah. Tapi tak ada yang keluar. Wkwkwk.... Karena dari sore memang gak ada makanan masuk. Ini akibat lapar yang teramat sangat jadinya muntah. Dan seperti biasa aku sangat membenci muntah. Bagaimanapun dulu waktu kecil aku seperti bersahabat dengan mual muntah setiap bepergian dengan kendaraan.

Ternyata, muntah pertama ini memang pertanda awal untuk muntah berikutnya. Bukan, bukan morning sickness. Aku gak pernah mungah pagi hari ketika bangun tidur. Justru bangun tidur aku merasa sangat baik. Setelah lewat jam 9 atau 10 pagi biasanya drama itu dimulai. Begitu saja sampai malam dan aku memutuskan tidur.
Lemas setelahnya, sudah pasti. Terlalu lapar dan terlalu kenyang sudah pasti memicu muntah. Tapi kenyataannya memang muntah ini seakan bisa kapan saja nongol.
Pemicu lain adalah bau. Paling sering ya bau tak sedap. Masuk kamar mandi muntah. Ke dapur muntah. Bau parfum suami pun aku sebel banget. Apalagi baunya sepulang kerja. Langsung mual rasanya. Tapi setelah dia mandi, aku mau lagi deket-deket sama dia. Mainin pipinya, mukanya, gigitin pipinya yang chubby.

Ngidam, ada. Tapi bukan yang sampai nangis bombai ya. Kadang memang muncul keinginan untuk makan makanan tertentu. Rujak itu hampir pasti. Enaknya makan yang seger. Yang berlemak semacam menu makanan lebaran, bye bye. Meskipun dimakan juga tapi gak nafsu. Tapi memang nafsu makan belum hebih sih ya... Selalu lapar itu pasti, tp pengennya makan yang enteng- enteng aja. Daging sih mau. Apalagi sate kambing, makan aja. Tapi minta bener-bener mateng, sesekali aja makannya. Kalau lagi gak nafsu makan biasanya aku minta batagor, siomay atau pempek. Gak perlu banyak-banyak, seporsi juga gak abis. Tapi ini cukup buat aku.

Di usia kehamilan yang masih muda ini pula kami memutuskan tidak pulang kampung waktu idul fitri. Pertama kali aku dan Mas berlebaran di perantauan. Selain riskan melakukan perjalanan jauh menggunakan pesawat di usia kehamilan ini, faktor biaya juga jadi pertimbangan kami. Apalagi progres renovasi rumah jalannya kaya siput.
Jadilah kami sholat idul fitri di masjid baitul ummah, oma batam centre. Khatibnya bagus loh ceramahnya. Menyentuh sekali, membuatku menahan sekuat-kuatnya untuk tidak menitikkan air mata. Ibu-ibu sebelahku udah berlinang air mata.
Pengennya pas lebaran bisa rakus gitu. Soalnyakan kalau silaturahim kemana-mana pasti banyak makanan. Tapi gak bisa tuh. Apalahi dalam kondisi hamil, pasti tuan rumah dengan senang hati menawarkan semua makanannya. Kadang sampai gak enak kalau gak dicobain.
Kominikasi dengan keluarga, hanya bisa lewat telepon. Ya.... Konsekuensi. Alhamdulillah semua bisa memaklumi keadaan kami. Bapak Ibu, sangat memahami keadaanku. Mas Arda dan Mbak Uus juga bisa maklum setelah aku jelaskan, malah Mas Arda ngirim artikel bahaya naik pesawat di kehamilan muda. Keluarga Mas juga satu-persatu akhirnya mengerti setelah dijelaskan alasan kami tak pulang. Alhamdulillah...

Oh iya, balik ke soal mual muntah. Hal yang satu ini menyiksa banget memang. Kadang sampai benar-benar capek rasanya. Sering bertanya-tanya, kapan mual muntah ini berhenti. Aku sangat kangen bisa makan normal. Dengan porsi normalku. Bersahabat dengan rasa kenyang. Mual muntah rasanya sangat menyiksa. Kalo udah lemes, semua serasa tak ada semangat. Makanan tak ada yang menggugah selera. Huhuhuhu.... Sampe nangis kadang-kadang meskipun aku tak menceritakannya ke Mas. Emang lebay banget, tapi hamil dengan adanya orang yang masakin makanan buat kita itu lebih baik daripada tinggal berdua dengan suami. Beli makanan tapi rasanya tak ada yang cocok. Yang ada di otak cuma seandainya aku di Ngawi saat ini, pasti ibu akan memasakkan berbagai makanan favoritku dan aku bisa makan dengan lahapnya.
Meskipun Mas sangat sabar ngadepin aku dan selalu berusaha memberikan apa yang aku inginkan, tapi kan tak mungkin aku mengutarakan aku ingin makan masakan dari ibu. Meskipun aku bisa bikin juga pasti sangat repot, ditambah rasa mual ini. Hal yang tidak mungkin. Mas pernah berpesan, 'ngidam itu wajar tapi tolong jangan minta yang aneh-aneh. Yang ada di Batam aja. Batam beda sama Jakarta. Di sini susah nyarinya, di Jakarta hampir semua ada'. Dan satu lagi, 'kita di rantauan, gak boleh manja, karena kita cuma berdua saja di sini'.

Drama banget memang di usia kehamilan 8 minggu ini. Jadi serba sulit, ntah mungkin aku yang membuatnya menjadi lebih sulit. Toh pada akhirnya semua tetap harus dijalani dengan ikhlas dan penuh semangat.

Ehm...karena ini masa malas-malasnya, hampir seharian aku bisa browsing. Apa saja. Tentang kehamilan, tentang anak, dll. Rajin mantengn twitter, follow dokter-dokter bekewn di twitland. Ada banyak ilmu yang bisa dipelajari, terkait kehamilan dan seputar anak seperti asi, mpasi, imunisasi. Dan gabung di mailing list, seperti asi for baby dari AIMI. Sangat berguna sekali. Aku juga nyasar ke the urbanmama. Di sini sih banyak baca tentang clodi ya. Nyari info tentang melahirkan di Batam, rumah sakit yang bagus, dokter yang bagus, senam hamil, yempat beli perlengkapan bayi, dll. Sebisa mungkin ketika aku useless dan cuek sama urusan rumah, aku tetap menambah ilmu di dunia maya. Selain itu ya nge-game dong, wkwkwkwk.... Alhamdulillah cara ini ukup ampuh untuk mengerem perasaan bosan dan muak dari mual muntah.

Sent from my iPad

30 October 2012

5 Minggu - Mendebarkan

Tanpa babibu... Setelah lihat dengan kepala sendiri hasil test urine pada saat medical check up, aku dan Mas langsung memutuskan untuk ke dokter malam itu juga untuk memastikan.

Pilihan rumah sakit, sudah pasti jatuh je RS Awal Bros Batam.
Kenapa?
Ya...setahu kami ini rumah sakit paling lengkap di Batam.
Dan insya allah dicover sama bright.
Selain 2 alasan di atas, kami belum pernah denger rekomendasi rumah sakit lain :D

Rumah sakit sudah pasti, selanjutnya memilih dokter kandungan. Di RS Awal Bros ini kalau tidak salah ada 3 dokter spog. Cuma dari hasil browsing di internet aku belum menemukan rekomendasi dokter kandungan di RS ini. Akhirnya aku minta Mas nanya rekomendasi dokter kandungan ke temen-temennya. Kebanyakan menjawab dokter Tjahja.

Setelah dilihat-lihat yang jam prakteknya paling banyak memang dr Tjahja ini, dari pagi sampai malam dia ada. Mas memutuskan booking untuk check up malam itu juga. Eh...ternyata sudah penuh. Dan... Kami memutuskan untuk datang langsung ke rumah sakit. Dapat nomor antrian buntut, 24. Itu dapat giliran sekitar jam setengah 9.

Sekilas cerita pertama check up begini :
Masuk ruangan, disapa dokter. Lalu ditanya.... Maksud kedatangan. Ya...orang ke dokter kandungan kan gak melulu soal ngecek kandungan kan. Bisa jadi sedang berusaha hamil, ada masalah dengan mentruasi, KB, dll.
Kami sampaikan bahwa kami barusan ngtest pakai test pack dan hasilnya positif.
Langsung saja, diminta berbaring dan dilakukan usg. Dibantu sama mbak suster yang ramah.
Sebelum alat usg ditempelkan ke perut bagian bawah (aku baru tau, kirain alatnya asal nempel di perut), mbak suster mengoleskan semacam krim/gel. Ntah itu krim apa, gak lengket sih tapi seketika langsung dingin, nyesssss..... Dan alat usg yang seperti uleg-an pun ditempelkan, agak ditekan karena sepertinya kalo sekedar menempel saja gaj muncul di layar.
Sementara dokter mencari posisi janin, aku dan Mas mlongo ngeliat ke layar monitor. Ketika ketemu, olala.... Dia kecil sekali.....
Dokter Tjahja bilang, kantung rahim sudah ada dan menunjukkan si janin yang sekitar 1 cm itu (kurang dikiiiitttt).
Oh iya, sembari dokter melakukan usg, si mbak suster sekaligus mengukur tensi darah.

Setelah usg selesai, dokter Tjahja berpesan agar menjaga kehamilan karena masih sangat muda. Hindari kelelahan, makanan yg terlalu pedas dan terlalu asam, sementara jangan melakukan hubungan suami istri sampai usia kehamilan 12 minggu.

Kemudian beliau meresepkan vitamin, ada 3 macam tapi lupa merknya. Tp udah ngecek kandungan masing2, salah satunya asam folat, penguat kandungan dan satu lagi vitamin AA-DHA. Semuanya diminum 1x sehari setelah makan. Jumlah masing-masing 30 butir jadi balik lagi ke dokter bulan depan, waktu vitaminnya sudah habis.

Oh iya... Di usia kehamilan sampai 5 minggu ini, tidak ada perubahan fisik yg berarti ya selain muncul tanda2 hamil. Tidak ada mual muntah, pusing, lemas. Lancar-lancar saja. Masih bisa ikut puasa beberapa hari juga.

Sent from my iPad

11 September 2012

The Pregnancy

Telat banget ceritanya....
Wkwkwk.... Gapapa lah ya daripada gak cerita :p

Update dulu ah, usia kehamilan saat ini sudah 12 minggu 5 hari. Detil ceritanya di post dengan judul yg lain aja ya...
Disini aku mau share tentang awal-awal kehamilan kemarin.

Masih berhubungan ama post tentang tes kerja di Panasonic Batam nih...
Jadi waktu tes kesehatan, pas tes urine itu... Untuk yang kedua kalinya si Mbak Petugas Media Lab-nya ngasih lihat.
Jadi setelah aku ambil urine, dia minta aku menyaksikan secara langsung waktu kertas (sebut saja test pack) dimasukkan. Pertama kertasnya dicelupin ke urine, terus diangkat dan dibiarkan. Ada indikator yang berubah warna merah 1 garis lalu ada satu indikator lagi yang berubah warna jadi merah. Jadi ada 2 garis merah.
Hahahaha... Aku sih mlongo aja. Jadi feelingku bener nih. Malah si Mbak Petugasnya yang heboh ngasih selamat. Matur nuwun Mbak....

Setelah dikasih tau untuk pulang sampe dapet konfirmasi lebih lanjut dari Panasonic, aku langsung menemui Mas Heru dan menceritakan hasilnya. Aku hamil...

Dari sini kami juga udah memperkirakan kalo Panasonic kemungkinan besar tidak akan melanjutkan proses rekrutmen ini dengan kondisiku yang sedang hamil.
Mas Heru langsung telepon Ibu aja. Cerita.... Hahahaha... Dari apa yang dia lakukan aku bisa melihat kegirangan yang menyelimutinya meskipun dibalut dengan sikapnya yang lebih kalem dan dewasa.

Hari itu juga kami memutuskan untuk cek ke dokter. Penasaran aja. Tadi pas tes urine garisnya jelas banget dan gak pake lama nongolnya.

Sebenarnya sih kami udah punya feeling untuk kehamilan ini. Cuma masih menunda ngecek pake test pack. Takut terlalu awal, jadi gak terlalu jelas. Apalagi aku baru sekitar 1 minggu telat datang bulan. Rencananya kami mau ngecek setelah 2 minggu telat datang bulan.

Sebelum Mas Heru merasa ada yg janggal, aku lebih dahulu merasakannya dan mulai googling. Aku sengaja menghitung masa subur, alhamdulillah ada aplikasi 'woman calendar' di ipad. Aku pakai saja, daripada itung-itung sendiri gampang lupa. Otomatis akan ditandai kapan hari h masa subur itu. Salah satu temen kantor dulu pernah bilang kalo waktu subur, suhu tubuh meningkat dari hari biasa. Dan jika pembuahan berhasil, maka suhu tubuh akan tetap lebih hangat.
Aku pun merasakannya, beberpa kali Mas Heru nanya kenapa badanku panas terus tiap hari, kadang dikira aku sakit. Padahal gak tuh :D
Selain itu, tingkat lapar juga naik. Bentar-bentar lapar, hasilnya aku ngemil mulu.
Dan yang bikin heran itu, mendadak aku jadi pemalas banget. Dari dulu sih malas, tapi ini banget nget nget. Lengket ama kasur.
Keajaiban yang lain adalah jadi suka banget towel-towel pipi Mas Heru. Gatel banget tanganku rasanya pengen ngruwes-ngruwes mukanya. Kadang napsu banget gigit pipinya, lengannya. Nyubit-nyubit juga gak pake perasaan sampe dia takut. Rasanya itu tak tertahankan gitu.
Pernah juga mimpi-mimpi sambal lado ijo-nya masakan padang. Gara-gara abis kondangan. Rasanya pengennnn banget. Awalnya kepikiran sampe susah tidur, giliran udah tidur mimpinya sambel. Hadeeeh...
Tanda-tanda lain itu... Sering pipis. Lebih sering daripada biasanya.
Payudara juga rasanya kenceng terus dan nyeri ya. Sama sih kaya mau datang bulan. Jadi sempet membuang pikiran hamil dan menganggap mau datang bulan, daripada ngarep banget jadinya kecewa.

Sekian tanda-tanda awal kehamilan yang aku rasakan. Kalo yang lain merasa ada nyeri haid, aku sih gak. Biasa aja. Tapi memang ada yang lain gitu di perut, jadi demen tengkurep. Hahahaha.... Rasanya nyaman kalo tengkurep gitu *jangan ditiru...

Okay... Sekian dulu update-nya. Ntar ditambah lagi yang plus fotonya.


Sent from BlackBerry® on 3

10 September 2012

Terima Kasih Ayah Ganteng

Pernikahan memang baru seumur jagung. Benar-benar umur tanam jagung sungguhan, 5 bulan. Rasanya tak henti-hentinya bersyukur, berjodoh dengannya. Lelaki yang biasa aku sapa 'mas ganteng'.

3 bulan ini aku memang beberapa kali mengubah sapaan menjadi 'ayah ganteng', sesuai dengan kondisi kami saat ini yang tengah bungah mendapatkan anugerah anak.

Aku selalu ingat, setiap telepon Ibu di rumah, selain menanyakan kondisiku juga selalu bertanya, 'mas heru gimana ngadepin kamu?'. Aku tahu, ada sekilas kekhawatiran disana. Tapi aku juga harus menjelaskan bahwa sekarang ini aku hidup bersama seseorang yang bertanggung jawab, menyayangiku, menjagaku dan pastinya amanah sesuai degan kepercayaan yang telah diberikan ibu bapak kepadanya.

Selama ini 'ayah ganteng' selalu sabar menghadapiku. Kadang memang aku iseng, kadang ya memang maunya begitu. Tapi toh dia tak pernah marah. Sekalipun aku berubah menjadi pemalas, dia tak pernah protes. Jika aku tak mau mencuci piring, dia mau mencucinya. Aku tak mau mencuci baju, bahkan ini cuma masalah mencet-mencet tombol di mesin cuci, dia pilih laundry saja daripada aku capek cuci setrika seragam kantornya.

Aku juga tak mau menyentuh dapur, padahal selama 24 jam aku di rumah. Mau makan apa? Sabar saja, tiap pagi kami naik motor ke depan komplek perumahan. Membeli sarapan dan kue untuk cemilanku selama seharian. Baru kemudian dia mandi dan berangkat ke kantor.
Jam istirahat datang, maka dia akan pulang ke rumah. Bersiap makan siang bersamaku, dan tak protes jika aku belum mandi.
Pulang kantor pun juga berusaha tak pernah lewat dari jam 8 malam, agar aku tak terlalu telat makan.

Kadang kala, dia pulang membawa buah atau makanan lainnya. Tanpa aku minta :)

Yang tak pernah terbayang sebelumnya, setiap akan memulai makan (hasil beli dong pastinya), tanpa ada permintaan lagi dariku, otomatis dia akan menyiapkan 2 piring dan sendok untuk kami. Mengisi gelasnya dan tempat minumku dari air di galon. Setelahnya akan mengumpulkan sampahnya.
Jika melihat tempat sampah sudah penuh atau dia mulai mencium bau aneh, udah otomatis akan membuang sampah.

Kami sama-sama anak bontot, sama-sama manja. Sebelum aku hamil, semua ini adalah kebalikan. Setiap makan aku selalu menyiapkan semua. Menyiapkan makanan, peralatan makan, mengambilkan makannya, minumnya dan mencucinya.
Kadang jika sikap kekanak-kanakanku muncul suka sebel. Kenapa gak mau ambil minum sendiri? Huhuhu.... Padahal ini peluang pahala untuk istri. Tidak seharusnya ngedumel.
Tapi melihat apa yang dia lakukan untukku sekarang, aku jadi malu sendiri. Bahkan dia tak pernah mengeluh. Jika dia sedang capek, paling cuma bilang, 'bayi gedhe....'.
Hahahaha....aku memang telah bermetamorfosa menjadi bayi gedhe. Sangat manja dalam segala hal. Toh dia tak pernah mengeluh dan selalu memikirkan kebutuhanku disetiap apa yang dia lakukan.

Thank you 'ayah ganteng'. Kami (aku + our un-born baby), menyayangimu :*

Sent from my iPad

05 September 2012

Test di Panasonic Industrial Devices Global (PIDG) - Batam

Sekitar 3 minggu setelah job fair yang diadakan Tribun Batam di Mall Top 100, akhirnya datang juga telepon dari Panasonic. Hari Kamis pagi jam 9 aku ikut tes.

Emang bandel ya, berasa rumah nempel ama lokasi Panasonic kali ya... jadi berangkatnya mepet banget. Jam 9 kurang 10 baru berangkat. Sampe pos satpam Panasonic udah jam 9 pas. Udah takut telat aja nih. Gak enak banget kan. Baru test mau masuk aja udah telat. Dimana attitude-nya?
Eh bujug...ternyata di ruangan masih belum ada orang Panasonic-nya. Masuk dengan muka polos... Cari tempat duduk dan nanya ke orang sebelah, 'udah mulai belum Mba?'. Alhamdulillah belum mulai, masih nunggu. Dan ada yang lebih telat lagi daripada aku. Yess!!!

Pertama kali masuk rada bingung. Banyak juga ya yang nglamar. Posisi apa aja nih? Masih ada yang bawa-bawa map segala. Beberapa kok tampangnya gak meyakinkan gitu sih? Berasa dandanan kelewat rapi.

Oh iya...dari pengalaman interview kemarin aku mengambil kesimpulan untuk aku sendiri, bahwa aku termasuk orang yang berbaju rapi dan sopan. Kenapa aku beranggapan begitu? Karena dari beberapa orang yang aku temui suka ada-ada aja deh bajunya. Yang kadang terlihat semi formal di hari selain Kamis dan Jum'at. Entah sepatunya. Ya gak tau ya.... budaya berbusana kerja di Batam ini seperti apa. Karena di sini kan banyak perusahaan swasta. Mungkin gak semua mewajibkan berbusana formal. Atau gimana? Selama di Jakarta sih kebetulan lebih sering di instansi pemerintah, jadi selalu formal. Bahkan seperti di BI kita harus benar-benar berbusana formal. Kantorku termasuk yang menganut busana santai saat kerja. Tapi untuk mencari kerja? Apa iya harus cuek bebek sama penampilan? Hehehehe....

Back to topic. Setelah orang HRD Panasonic masuk... peserta tes dibagi menjadi 2. Untuk PA (production Assistant) dan Operator. Lah...aku bengong dong... Kok gak disebut posisi IT sih? Ternyata IT itu masuk kategori PA. Owalah... Dan beberapa orang yang aku lihat penampilannya kurang meyakinkan ternyata melamar untuk posisi operator. Pantesss...masih pada polos mukanya, ditambah bawa-bawa map isi lamaran gitu :D

Diminta isi form lagi. Eh..orang Panasonic-nya masih inget aja kalo aku apply lewat job fair. Dia bilang...diisi lagi deh form-nya, takutnya kalo yg kemarin hilang atau gimana. Okay...
Tes pertama itu tes hitung angka. kalo biasanya diminta memulai dari kiri bawah, trus dihitungnya ke atas...kalo di Panasonic dari kiri atas, dihitungnya ke kanan. Jadi horisontal, bukan vertikal. Dibagi menjadi 2 bagian. Dan ini gak sebanyak yang biasanya. Kertasnya juga gak gede-gede banget. Bisanya udah kaya kertas tabloid aja kan... ini sih gak sampe satu halaman tabloid kok.

Setelah tes menghitung angka, ada lanjutannya. terdiri dari berapa pertanyaan ya? Lupa. Dibagi 3 bagian kalo gak salah. 30 atau 45 gitu lah. Ada batas waktu ngerjainnya. Lupa berapa lama. 50 menit atau berapa.
Sewajarnya soal psikotes, ada hitungan tambah kurang bagi, deret angka, bangun ruang dan sejenisnya.

Nah...kalo untuk operator kalo gak salah nih...soal keduanya ini beda. Yang sama cuma soal hitungan angka doang. Form biodatanya juga berbeda sama PA, lebih simpel sepertinya.

Dan sekian rangkaian psikotesnya. Tapi ini belum berakhir...
Kami dari tim PA, digiring ke ruangan HRD. Siap-siap untuk interview dengan staff HRD. Yang menginterview aku kemarin namanya Mba Dewi, sekaligus yang menelpon ku.
Interview-nya ternyata gak lama. Udah cemas aja. Urutan nomor 2 dari belakang dari 6 orang. Hehehe...
Interview menggunakan bahasa inggris ya.
Pertanyaan yang diajukan seputar pekerjaan yang sebelumnya, tapi gak terlalu detil sih.
Dan selanjutnya kurang lebih seperti ini :
Q : Kamu sudah menikah. Ada rencana punya anak dalam waktu dekat? Dalam jangka waktu 1 tahun kedepan?
A : Ada. Saya memang berencana mempunyai anak dan tidak menunda.
Q : Kebijakan perusahaan, untuk status kontrak pertama tidak mengcover maternity (asarnya sih selama kontrak tahun pertama kamu gak boleh hamil).
A : Sesuai yang sudah saya sampaikan di awal, saya berencana mempunyai anak dan tidak menundanya. Jika memang peraturan perusahaan seperti itu, oke, tidak masalah untuk saya. Saya bisa menerimanya.

Tapi kata dia... Dia akan tetap mencoba follow up lamaranku ke bagian IT, tentang kebijakan perusahaan akan dicek lagi perlakuannya seperti apa nantinya. Kalo memang ketrima, nanti hari Senin akan dihubungi untuk tes lanjutan.
Oke deh... setelah interview aku sih pasrah aja. Nyari kerja kan kaya nyari jodoh ya. Kalo rejeki gak akan kemana. Dan untuk anugrah anak, kami tidak akan menundanya. Untuk kami anak jauh lebih berharga dan pasti ada rizki yang mengiringinya.
Pulang dari sini udah PD aja pasti gak bakalan ketrima dengan persyaratan seperti yg disampaikan.

Hari Senin berlalu begitu saja. Aku dan Mas Heru udah ketawa aja, yeee..gak ketrima kan?... Siap hunting untuk lowongan berikutnya. Eh tak dinyana,  Hari Selasa Mba Dewi dari Panasonic nelepon lagi untuk interview dengan user IT-nya. Oh...masih lanjut to? Sempet bengong juga setelah nerima telepon. Ada kejutan apalagi nih kok sampe bisa lolos interview HRD? Padahal dengan kondisi yang sudah aku ceritakan dan modal bahasa inggris acakadut aku udah optimis gak bakal lolos. Hehehe...rejeki nih.

Selanjutnya ya datang ke PIDG di Batam Center seperti sebelumnya. Mepet-mepet lagi datangnya. Dan ternyata udah ditunggu-tunggu. Ih...jadi malu lagi. Baru tes kerja udah telat aja.
Kali ini aku berdua aja sama seorang cowok fresh graduate dari salah satu perguruan tinggi swasta di Yogya. Orangnya sih asli orang Batam. Sebelumnya pernah magang di dealer gitu lah kalo gak salah. Interview kedua ini sama orang IT-nya. Ada 2 orang. Satu orang dari Indonesia dan satu lagi dari Singapura. Mudah kok membedakannya. Yang pertama dari segi fisik ya, mayoritas orang Singapura kan chinese. Yang kedua dari pakaian. Kalau orang Indonesia atau yg direkrut di Indonesia pasti pakai seragam, kalau dari Singapura pakai pakaian bebas.
Tentu saja interview menggunakan bahasa Inggris. Tapi ada sesi dimana aku kesulitan menjelaskan, boleh pakai bahasa Indonesia. Orang Singapura ini malah lebih jelas pronuncation-nya daripada orang Indonesia-nya menurutku. Hehehe...
Masuk, salaman, duduk.
- Mifta, 24 tahun, sudah menikah. Ada rencana mempunyai anak dalam jangka waktu 1 tahun kedepan? (dan seterusnya masih seputar ini)
Yaaaaah... itu lagi.
Singkatnya dari percakapan yang terjalin (ah bahasanya), aku menjelaskan bahwa aku tidak menunda untuk mempunyai anak dan bisa menerima kebijakan perusahaan. Tapi tetap aku mengucapkan terima kasih atas kesempatan yang diberikan oleh Panasonic untuk melakukan tes sampai sejauh ini dan ini akan menjadi pengalaman berharga untukku. Meskipun demikian aku akan tetap berusaha untuk mendapatkan pekerjaan dengan bekal yang aku dapatkan selama ini.
Selanjutnya beranjak ke pertanyaan tentang pengalaman kerja, sekolah, gaji, dll.
Kemudian yang orang Singapura menjelaskan tentang gambaran umum job desc pekerjaan, ada 3 bagian yang ada : infrastruktur, development dan support. Dia menanyakan, kira-kira dengan penjelasannya tadi aku sreg di bagian mana kalo ketrima?
tanpa ba bi bu aku jawab support. Alasannya sederhana saja. Di bagian itulah selama ini aku ada. Meskipun pernah juga di application development tapi kan gak di core-nya alias bukan sebagai programmer. Sedangkan untuk infrastruktur memang sedari sekolah aku kurang berminat. Terlalu banyak trouble dan mainnya kasar. Hehehhe...gak jatuh cinta tuh sama hardware, beda ama suami.
Selain itu dijelaskan juga tentang jam kerja. Kemudian seragam. Dia sempat tanya, keberatan gak kalau harus pakai seragam setiap hari? It's okay. Dalam hati ngomong, "yaaah...gak ada gaya-gayaan lagi dong". Hehehehe.... Maklum...ini kan nglamarnya di pabrik :D Jadi harus ikut prinsip safety-nya dong.
Sama seperti interview sebelumnya, dia akan coba bicarakan ini dengan atasannya. Mengenai kebijakan perusahaan tentang maternity akan ditanyakan lagi ke HRD apakah ada case-case khusus.
Okay Pak, no problemo.
Keluar ruangan, langsung dikasih tau orang HRD kalau ada informasi lebih lanjut akan dihubungi lagi 3 hari kerja kedepan. Siap Bu!!!!

Bener aja, hari Senin aku udah ditelepon untu interview lanjutan. Hehehe... rejeki kan.... Gak bakalan lari lah. Biar kata aku ngotot gak menunda kehamilan, kalau perusahaan butuh mah gak bakalan berpaling *cuih sombongnya...wakakakaka...
Hari Selasa ditelpon lagi karena ada perubahan hari, jadinya Rabu jam 4. Eh bujug...ada gitu interview sore-sore. Hadeeeh...oke deh.
Sesuai yang disampaikan dan berdasarkan pengalaman sebelumnya aku memutuskan datang 15 menit lebih awal. Menunggu eh menunggu lama juga sampai lewat setengah jam. Ternyata si user lagi miting. Wokey...
Usernya kali ini orang Singapura lagi tapi perempuan. Bahasa Inggris (lagi) dong interviewnya. Tapi yang kali ini lebih rileks ya. Dia juga ramah dan banyak senyum. Dari sekian lama aku nunggu, interview-nya itu cuma sekitar 5 menit. Dia cuma nanya tentang pekerjaan sebelumnya dan sekolahku aja. Hahahaha....merdeka!
Setelah selesai, aku ditemani orang HRD. Dia menjelaskan bahwa usernya OK dan dia minta slip gajiku dari perusahaan sebelumnya untuk proses lanjutan. Untuk pembicaraan lanjutannya akan dihubungi lagi.
Hahahaha..... tuh kan.... Gak perlu muluk-muluk mengumbar janji untuk sebuah pekerjaan. Prinsipnya sama seperti nyari jodoh. Harus jujur. Kalau sakit ya sakit di depan. Kalau emang jodoh dengan kondisi apapun pasti lolos kok.

Sesuai kesepakatan, aku menyerahkan scan slip gaji terakhir dari perusahaan tempat aku kerja sebelumnya. Selanjutnya aku ditelepon untuk penjelasan mengenai gaji.

Sabtu, 5 Agustus 2012. Hari pertama puasa, 1 Ramadhan 1433 H.
Sesuai keterangan jam 8 aku udah datang di Panasonic. Langsung ketemu sama Mba Dewi. Sesuai perkiraan, Panasonic udah punya standarisasi gaji.
Sempat dijelaskan untuk jenjang/level di atas operator itu ada 5 level. Dan dia menjelaskan aku berada di level berapa. Gaji pokoknya berapa, kemudian tunjangan dan lain-lainnya seperti apa.
Sempat diskusi sama Mas Heru dulu by phone. Baik loh...Mba Dewi ngasih aku waktu di ruangan tertutup buat aku nelepon. Pada akhirnya aku setuju. Alasannya : ya memang butuh kerja dan udah males nyari-nyari lagi. Wakakakaka....
Kontrak selama satu tahun. Jika setahun kedepan kerjaku bagus, bisa langsung diangkat permanen, jika dirasa masih kurang, akan dikontrak setahun lagi.
Naaaahhhhh...yang penting nih...yang selalu diwanti-wanti saat interview, maternity.
Tetap berlaku bahwa Panasonic tidak mengcover metrnity untuk kontrak tahun pertamaku. Jika di tengah kontrak aku hamil, Panasonic akan memutuskan kontrak sepihak. Kapan? Seperti umumnya, maternity itu 3 bulan, dimulai 1,5 bulan sebelum melahirkan sampai 1,5 bulan setelah melahirkan. Jadi kontrak akan diputus 1,5 bulan sebelum melahirkan.
Jika setelah melahirkan pihak usernya masih menginginkan untuk kembali, aku masih bisa balik.
Tapi sepertinya sih memulai dari awal lagi ya kontraknya.
Dengan kondisi kebijakan ini sih, aku OK aja. Baguslah... Hehehehe...
Setelah menandatangani kesepakatan gaji, langkah selanjutnya tes kesehatan sebagai persyaratan akhir. Aku dikasih surat pengantar untuk tes kesehatan di sebuah medical lab di sebuah ruko komplek niaga Sukajadi, namanya Media Lab.
Oh iya...sesuai kesepakatan aku akan mulai kerja pertama, masa orientasi dulu di hari kamis tanggal 25 Juli 2012. Mestinya sih Senin 23 Juli, tapi aku harus ambil paspor. Dan aku pikir masih mau menyiapkan mental lagi buat kerja. Dikasih tau juga untuk orientasi seragamnya apa, barang bawaannya apa dan masuknya jam berapa. Siaaaaapppp!!!!

Kebetulan Mas Heru lagi lembur juga Sabtu itu. Tapi udah ijin untuk ngurus keperluanku. Langsung deh menuju Sukajadi. Mengisi form dan menunggu.
Tes pertama ambil urine. Dilihatin pas ngambilnya. Jadi rada-rada gimana gitu. Wakakaka....
Selanjutnya ada ukur tinggi, berat badan, mata dan tensi darah. Waktu tes mata rada bermasalah karena aku gak bawa kacamata dan aku lupa minus berapa. Jadi dikira-kira aja.
Selanjutnya ada pengecekan badan. Suruh nungging ama pertugasnya (cewek), ngecek ada wasir apa gak kalo gak salah. Terus periksa payudara untuk pengecekan kanker payudara kali ya.

Langkah selanjutnya seharusnya adalah pengambilan darah. Entah kenapa waktu aku itu lama. Kalo gak salah nunggu hasil tes urine.
Sebenarnya aku udah ngerasa, akan ada yang gak beres dengan tes kesehatan ini, terutama tes urine. Dan benar saja. Petugas yang ngambil urine, minta pengambilan sample darahku ditunda dulu. Aku harus test urine lagi. Karena konsisi lagi puasa dan aku gak kebelet pipis, akhirnya menunggu dulu beberapa menit. Selang 10 menit kemudian aku ambil urine lagi. Alhamdulillah bisa keluar tuh. Padahal gak kebelet. Wakakakaka...bocorrrr...
Trus si petugasnya ngasih lihat ke aku... ada sebuah kertas, lebarnya sekitar 5 mm, panjang 10 cm. Ketika dimasukkan ke urine, di kertas itu ada indikator yang akan berubah warna merah. Setelah melihat hasil tes urine, aku menandatangi surat pernyataan mengenai hasilnya. Dan diminta menunggu. Cukup lama ya.... namanya juga nunggu, gak ada yang betah.
Pada akhirnya petugasnya bilang, mereka akan mengkonfirmasi dulu ke pihak Panasonic, nanti dari Panasonic yang akan ngasih info ke aku.

Sabtu ke Minggu. Minggu ke Senin. Senin ke Selasa dan berubah menjadi Rabu. Belum ada kabar lanjutan dari Panasonic. Sempat kepikiran untuk telepon aja. tapi Mas Heru bilang, datang aja langsung besok pas hari pertama orientasi sesuai ketentuan.
Kamis, 25 Juli 2012 jam 7 pagi udah duduk manis di lobby gedung 3 PIDG. Akhirnya ketemu sama Mas Sigit, salah satu staff HRD. Ngobrol sebentar lalu dipanggilkan Mba Dewi.
Sesuai hasil tes kesehatan yang belum kelar, tepatnya berdasarkan hasil tes urine-ku, akhirnya Panasonic memutuskan untuk membatalkan.
Memangnya hasil test urine-nya apa sih?????
Hasilnya.... kertas yg panjang 10 cm dengan lebar 10 mm itu, indikatornya menandakan warna merah 2 garis.
Alasan Panasonic membatalkan, karena khawatir dengan kondisi di masa-masa ini.
Alhamdulillah aku dan Mas Heru sudah mempersiapkan untuk kondisi ini. Dan kami pikir mungkin akan jauh lebih baik demikian.
Aku menjelaskan ke Mba Dewi bahwa aku bisa menerima keputusan tersebut dengan lapang dada. Tidak ada alasan untuk tidak terima atau sakit hati. Aku bersyukur, untukku saat ini fokus pada kondisiku.

Seneng sih...ternyata kualifikasiku gak buruk ya...nyatanya Panasonic tertarik tuh sama aku. Wkwkwk...
Tapi memang ada rencana Allah yang lebih manis untuk keluarga kecil kami. Insya Allah akan menjadi indah dan selalu ada rizki dari pintu yang lain.

Kisah Pemburu Kerja

Hari pertama dan kedua di Batam dihabiskan untuk pindah ke kontrakan dan menata ini itu. Capeknya gak ketulungan deh...

Target utama setelah sampai di Batam adalah mencari pekerjaan baru untuk aku. Ya.... ndekem di rumah mungkin bukan pilihan yang terbaik saat ini. Aku butuh sosialisasi dan kenal Batam lewat orang-orang baru.
Tapi ya... yang namanya cari kerja itu bukan perkara mudah. Bahkan untuk saya. Sarjana muda dengan pengalaman kerja 5 tahun lebih. Dan ikhtiar ini sudah aku mulai sejak masih di Jakarta, setelah menikah pastinya. Karena kan izin dari orang tua baru boleh pindah kerja ke Batam kalau sudah menikah. Okay....

Entah sudah berapa banyak surat lamaran pekerjaan yang sudah aku layangkan via email (mayoritas) maupun lewat pos. Sempat beberapa waktu yang lalu sebelum pindah ke Batam dapat telepon dari Panasonic untuk tes tertulis. Tapi gitu ya... Jum'at siang ditelepon tesnya sabtu pagi. Whattt??? Minta reschedule tapi gak ada kabar. Ya wes lah ya... belum rejeki kata orang.

Seminggu di Batam, suami lihat iklan job fair di koran Tribun Batam. Jadilah kami mendatanginya di Mall Top 100. Udah ngincer beberapa, tapi ternyata sampe lokasi ada syarat2 yang tidak disebutkan di koran untuk beberapa lowongan (dan nyatanya di hari kedua tidak seramai pemberitaannya di Tribun pada hari pertama). Akhirnya aku apply untuk lowongan IT di Panasonic (PIDG) dan SMOE Indonesia untuk posisi Document Control. Oh iya, berarti ini lamaranku yang kedua di Panasonic ya...setelah kemarin dipanggil tes aku gak bisa.

Interview pertama datang melalui email, dijawab secara tertulis sebanyak 47 pertanyaan dari HRD dalam bahasa inggris. Okay.... bolak balik buka google translate. Rada sebel juga. Kepikiran untuk interview langsung saja karena lebih bisa keluar daripada tertulis. Mesti memperhatikan cara penulisannya. Hadeeeh...ngerjainnya dari melek mata sampai sore. Sungguh terlalu leletnya daku. Masalah terbesar tentu saja bahasa inggrisnya. Yang kedua ini pertanyaannya teori banget dah. Kaya soal PPKn gitu lah. Mengarang indah karena memang pertanyaan dari HRD.
Memang ini merupakan perusahaan yang bonafit. Gimana gak.... McDermort Indonesia gitu loh. Untuk posisi IT Application Support.

Setelah job fair panggilan pertama dari SMOE Indonesia. Lokasinya ada di Kabil. Ternyata ini perusahaan besar ya. Bergerak di bidang konstruksi oil and gas. Ini interview-ku pertama. Sebenarnya aku gak terlalu yakin juga. Di satu sisi ini posisi yang berbeda banget dari pengalaman kerjaku sebelumnya dan kedua bahasa inggrisku standar banget. Sebenarnya respon dari yang menginterview sih positif ya... malah sempat menawari posisi lain, sekretaris project. Ouoooo..... Interview-nya malah semacam diskusi. Senengnya waktu dia bilang untuk jadi sekretaris ini dia gak butuh orang cantik dengan body sekseh tapi yang dia butuhkan itu smart. Iiiihhh... berarti dia melihat kalo aku cukup smart ya untuk posisi itu. Wakakakakaka... karena memang posisi sekretaris project ini lebih kompleks daripada document control.  Tapi yang bikin dia ilfil dan ciut itu waktu sesi bahasa inggris sama aku. Dengan modal bahasa inggris standarku dan dalam keadaan grogi, maka hilanglah semua vocab-ku itu bisa ngomong cas cis cus. Hadeeeeh...
Tapi dari interview kali ini aku bisa ambil sisi positifnya, pertama yang jadi PR terbesarku adalah lebih PD berbahasa inggris. Kedua mempertahankan PD selama interview. PD yang dipertahankan disini adalah PD bahwa aku punya skill, punya keinginan untuk berkembang dan sanggup menerima tantangan/tanggung jawab baru.
Selain itu aku juga mengambil kesimpulan, rileks aja waktu interview. Jawab sebisa kita dan serasional mungkin. Jika mampu ya bilang mampu. Kalo gak ya bilang gak. Kalo masih butuh waktu ya bilang butuh waktu. Menurutku jujur saja. Muluk-muluk menjual diri bukan solusi untuk diterima menurutku. Rasional tentang kemampuan diri dan salary pastinya.
Hasil akhir dari SMOE ini gak lulus ya... hehehehe...

Tes kerja ketiga di sebuah perusahaan outsourcing, PT Tunas Karya Indoswasta.
Tertera sih posisi IT untuk kualifikasi perempuan, S1 TI/SI. Wah aku banget tuh...apalagi gak ada persyaratan single.
Liat lowongannya waktu baca koran Batam Pos di Good Day Bakery Mega Legenda.
Catet dan kirim email.
Gak lama dapet telepon deh buat psikotes. Lumayan lama ya... Dari pagi sampe siang. Dan selang beberapa hari baru tes langsung dengan usernya. Ternyata adalah PT Dynacast Indonesia.
Ternyata rada berat ya kualifikasinya. Secara jobdescnya sebagai IT Support sekaligus bikin aplikasi reporting untuk keseluruhan. Ya...karyawan di office-nya gak banyak sih, sekitar 20an aja. Tapi lumayan ya bo buat seorang perempuan.... Belum lagi kalo nanti aku hamil. Hadeeeh... Memang sih kalo dilihat dari perspektif lain, sebenarnya ini peluang. Karena disini belum ada orang IT, jadi kemungkinan kenaikan karirnya bisa jadi peluangnya bagus.
Tapi karena dari job desc-nya aku udah gak sreg dan dari gaji sepertinya juga kurang menarik jadi kalaupun ketrima aku pikir-pikir lagi sepertinya. Dan sejauh ini sih gak ada konfirmasi lebih lanjut. Jadi hasilnya gak lolos.

Perusahaan keempat adalah Panasonic (PIDG), setelah sekian minggu akhirnya menelpon juga untuk tes. Mas Heru udah ketar-ketir aja mau ngirim ulang lamarannya. Saking penaasarannya kenapa tak kunjung dapat panggilan tes, padahal sebelumnya kan pernah kejaring buat ikut tes. Halah bahasanya... Dan untuk Panasonic ini ada ceritanya lebih lanjut.

Ya sekian ceritaku tentang kisah pemburu kerja di Batam. Tokoh utamanya aku. Sudah apply puluhan lowongan dan ya sekian itu yang berminat interview sama aku. Alhamdulillah... Ada usaha selalu ada jalan. Tetapi Allah punya rencana lebih indah :)

Persiapan Pindah ke Batam

Lama juga gak update blog. Sedang dalam suasana males banget :D

Akhirnya, sesuai dengan hasil mufakat, Mei 2012 adalah bulan terakhir aku kerja.
Sudah bicara dengan sangat baik-baik ama bos, udah ditindaklanjuti HRD. Dan...pada saatnya tiba.

Hari Selasa (29/05/2012) aku datang ke kantor, pagi. Langsung ketemu staff HRD.
Ngobrol-ngobrol santai, ngurus berkas resign. Gak ribet sih, sebenarnya cuma ngisi form exit interview. Seputar bekerja di MMI, kesan dan saran. Ambil surat rekomendasi, lalu ambil NPWP ke bagian finance.

Sekalian ke kantor, aku juga pamitan. Ke semuanya, dari lantai 1 sampe lantai 4. Lumayan lah, setengah hari sendiri. Lama buat pamitannya, karena pasti diajak ngobrol dulu.
Alhamdulillah, berkesan sekali rasa kekeluargaannya pas pamitan. Padahl kalo hari kerja biasa ya biasa aja. Memanglah hal-hal seperti ini pasti bakal dirindukan, makanya jadi berasa banget. Abis itu, ya balik lagi ke PLN deh, seperti hari-hari biasa aja.

Rabu (30/05/2012), mata masih kriyip-kriyip nglembur utang bikin manual book. Wkwkwkwk...salah sendiri sih, gak dikerjain dari kemarin-kemarin.
Akhirnya rada siangan nyampe PLN.
Mampir bentar ke Dunkin Donnuts, beli beberapa biji buat pura-puranya farewell party gitu lah sama teman-teman 1 ruangan. Trus keliling pamitan sama orang-orang PLN (yang kenal aja lah).

Habis itu langsung cabut sama Mba Dwi ke Tebet, makan dimsum all u can eat. Namanya bamboo dimsum. Aye..aye...yummi..... Apalagi ujan2 gitu. Wuih...nikmatnya...

Abis makan terus nyalon deh di MOZ Tebet. Sengaja facial sama hair spa dalam rangka mau ketemu ama suami.
Ini kali pertama aku nyalon disitu.  Review dari aku cukup satu kata, OK. Facialnya enak banget, aku nyoba yang facial alami dari oat, madu, susu. Dan gak sakit ya waktu dibersihin komedo dan jerawatnya. Sempet ketiduran pula. Wkwkwkwk....
Hair spa-nya juga OK. Aku ambil yang paket yang.... Ah lupa deh. Pokoknya yang pake dipijet itu lah. Jadinya rileks banget. Udah gitu wangi lagi rambutku.

Balik dr nyalon langsung banting tulang buat packing. Paraaaah bgt. Packing barang-barang yang mau di bawa ke Batam dan yang bakal ditinggal di rumah mertua. Alhasil baru kelar packing, madi dan berangkat ke rumah mertua jam 12 malem. Catet, tengah malem.

Dengan pasukan temen kosan, dibantu bawain barang sampe ujung gang. Menyedihkan sekali waktu pamitan sama temen-temen. Bahkan kita tak terpisahkan selama sekian tahun. Pada akhirnya si taksi burung biru membawaku ke Meruya. Untunglah si Pak Sopir orang Kebon Jeruk, jadi aku gak perlu repot-repot ngasih petunjuk arah, dan emang aku gak hafal. Hehehehe.....

Sampe rumah mertua, tentunya beliau udah tidur pules. Aku pindahin barang aja dibantu Mbak Nur, terus nyusul tidur. Enaknya sih di kamar suami ini ada ACnya. Jadi langsung blek sek... Bangun pagi kesiangan. Hahahahaha.... *malu ama mertua.

Besoknya langsung beresin kamar suami. Enyahkan semua barang-barang gak penting. Termasuk foto dan cd fotonya dia ama mantannya. Wkwkwkwk..... Nyapu, ngepel, nata ulang, beresin baju, kertas gak kepake dan masih bayak lagi. Seharian aja gitu. Itupun dibantu sama Mbak Nur. Fiuh.....

Nah... Sabtu 2 Juni 2012 adalah hari H berangkat ke Batam. Okey.....
Pesawat sekitar jam 12 siang. Sengaja jam 10 udah pamitan sama ibu mertua, pak lik dan seluruh keluarga di rumah mertua di Meruya.
Seperti biasanya kalo Mas mau ke bandara, telepon ke taksiku. Alasannya simpel saja, taksiku punya pool di Joglo, jd deket dan sejauh ini sih nyaman ya naik taksiku. Masih tarif bawah lagi.
Rempongnya... aku punya sekitar 5 kardus dan 1 boneka besar. Wkwkwk..kocak abis. Mestinya ini mah bawaaan 2 penumpang. Hedeeeh....
Sedari turun taksi, udah banyak porter yag menawarkan jasanya. Ya bisa dibayangkan lah. Seorang wanita cantik dan manis dengan kereta dorong berisi 5 kardus dan 1 boneka, sangat jelas dari gerakannya kalo kesusahan mengontrol dorongan kereta. Hahahaha.....
Dan alhasil secara keseluruhan kelebihan 5 kilo. Per kilo seharga 15 ribu rupiah. Soooo... relakan 45 ribu.

Check in beres.... langsung menuju gate yang tertera di boarding pass. Waktu masuk pintu pemeriksaan, sempet diketawain petugas. "Wah Mbak, ini boarding pass-nya 2 ya...?!"... Halaaahhh... emang saya bawa anak. "Hahahaha...Bapak bisa aja nih...", selorohku cuek aja karena si Bapak petugas lagi menyoroti boneka segede gaban yang aku tenteng dengan kesusahan karena sebenarnya aku udah keberatan tas punggung ditambah tas tentengan. Bayangkan...sudah menyerahkan 5 kardus dengan total berat 25 kg, aku masih bawa kamplokan yang gak kurang dari 5 kilo dan tentengan tas serta memeluk seekor boneka beruang yang gedenya 11:12 ama aku.

Masuk ruang tunggu langsung saja... cari tempat duduk. As soon as possible. Udah kagak nahaaaan....
Alhamdulillah on time ya. Dan perjalanan menyenangkan.
Sejauh ini.... penerbangan kali termasuk kategori nyaman dari beberapa kali penerbangan yang aku miliki.
Thanks to Citilink....
Kemarin-kemarin setengah mati mau booking dari websitenya. Tapi setelah ganti ke ijo dan dengan metode pembayaran yang sekarang lebih mudah dan cepet.
Walaupun ada credit card tapi aku lebih suka pakai debit.

Pada akhirnya aku berhasil mendarat dengan mulus di Hang Nadim, Batam. Dan suami menjemput.
Welcome to Batam :)

16 May 2012

Cara Mendaftar Pengadaan di eProcurement PLN

Yang harus diperhatikan untuk semua penyedia barang/jasa yang berminat mengikuti pengadaan PLN, status perusahaan Anda harus rekanan yang sudah disetujui.
Bagaimana langkah-langkah pendaftarannya? Klik disini.
Bagaimana cara mengisi form registrasi online-nya? Klik disini.

Mendaftar Pelelangan di PLN melalui aplikasi eProcurement.
Untuk melihat apa saja pelelangan yang sedang diadakan di PLN, bisa dicek melalui websitenya. Klik disini untuk tautannya.
Di bagian portal, ditampilkan 5 pengumuman pelelangan terbaru. Untuk melihat yang lainnya bisa klik di pindah halaman atau cari berdasarkan nama wilayah.



Setelah mendapatkan pelelangan yang diminati, klik di judul atau nama pengadaannya (warna biru). Perhatikan gambar di bawah.



Lalu akan tampil detil informasi pelelangannya. Klik tombol DETIL PELELANGAN untuk melihat keterangan lebih detilnya mengenai pelelangan tersebut.
Yang harus diperhatikan dalam halaman ini adalah tabel JADWAL PELELANGAN.
Catat baik-baik tanggal dan jam untuk Pengambilan Dokumen, untuk pelelangan dengan metode pasca kualifikasi juga tanggal dan jam Pendaftaran Kualifikasi untuk pelelangan dengan metode pra kualifikasi.

Sesuai dengan informasi yang di dapat pada halaman detil pelelangan tersebut, maka untuk pelelangan :
- Pasca Kualifikasi, pendaftaran lelang melalui eproc bisa dimulai sesuai dengan jadwal yang tertera pada Pengambilan Dokumen.
- Pra Kualifikasi, pendaftaran lelang melalui eproc bisa dimulai sesuai dengan jadwal yang tertera pada Pendfataran Kualifikasi.
Dan yang perlu diperhatikan lagi, ketika nanti rekanan login dan melihat ke menu Pengumuman Kualifikasi dan Pengumuman Pengadaan, data pelelangan tersebut hanya akan tampil pada tanggal dan jam yang tetera. Sebelum atau setelah lewat jadwal tersebut maka akan otomatis hilang dari daftar.

Maka langkah selanjutnya setelah memperoleh informasi detil tersebut, pada jadwal yang sesuai seperti yang telah saya jelaskan di atas, penyedia barang/jasa harus mendaftar pelelangan secara online melalui eproc.
Diawali dengan login ke aplikasi eProcurement PLN.
Untuk pelelangan dengan metode pra kualifikasi, penyedia barang jasa bisa pilih menu Pengadaan Rekanan - Fungsi Pengadaan - Pra Pengadaan - Pengumuman Kualifikasi.
Sedangkan untuk pelelangan dengan metode pasca, pilih menu Pengadaan Rekanan - Fungsi Pengadaan -Proses Pengadaan - Pengumuman Pengadaan.
Pada halaman tersebut akan ditampilkan 10 pelelangan terbaru. Untuk pelelangan lainnya bisa menggunakan fasilitas pindah halaman atau langsung pilih nama wilayah jika sudah mengetahui diadakan di PLN wilayah mana.
Pada pelelangan yang dimaksud, klik icon detil (gambar pensil). Maka akan ditampilkan detil pelelangannya. Untuk mendaftar klik tombol DAFTAR PELELANGAN. Lalu klik OK jika yakin ingin mendaftar.
Setelah itu akan tampil halaman konfirmasi bahwa perusahaan Anda sukses mendaftar pelelangan. Klik tombol CETAK untuk dijadikan sebagai bukti pendaftaran yang nantinya akan digunakan untuk mengambil dokumen.

Yang biasanya terjadi dalam kasus ini, penyedia barang/jasa lupa atau sengaja tidak langsung mencetak halaman konfirmasi tersebut, padahal penting fungsinya untuk melanjutkan proses pendaftaran lelang.
Jika terjadi hal tersebut, penyedia barang/jasa masih bisa mencetak kembali bukti registrasi pengadaan selama jadwal pendaftaran masih berlangsung. Caranya sama seperti pada saat mendaftar, pilih pengadaannya, apabila sudah tampil informasi detil pengadaan klik tombol CETAK.

Kenapa bukti cetak registrasi online ini menjadi penting?
Karena tanpa bukti registrasi ini, Anda tidak diperkenankan mengambil dokumen.

Okay, selesai sampai disini untuk informasi mengenai pendaftaran pelelangan secara online melalui eProcurement PLN.

Selanjutnya yaitu mendaftar pengadaan dengan metode pemilihan/seleksi langsung dan penunjukan langsung.
Pada dasarnya cara daftarnya sama. Yang membedakan untuk pemilihan/seleksi langsung dan penunjukan langsung, penyedia barang/jasa diundang. Nah..untuk mengkonfirmasi undangan tersebut penyedia barang/jasa harus login ke aplikasi eProcurement PLN.
Sesuai dengan jadwal pendaftaran yang telah disampaikan oleh panitia pengadaan, pilih menu undangan kualifikasi untuk pengadaan dengan pra kualifikasi atau undangan pengadaan untuk pengadaan dengan pasca kualifikasi.
Langkah selanjutnya sama saja dengan pelelangan.

Jadi kesimpulannya :
Untuk pelelangan : pendaftarannya lewat menu pengumuman kualifikasi dan pengumuman pengadaan.
Untuk pemilihan/seleksi langsung dan penunjukan langsung : pendaftarannya menggunakan undangan kualifikasi dan undangan pengadaan.

Demikian tutorial seputar eProcurement PLN kali ini. Mari kita sambung kembali untuk tutorial selanjutnya.

14 May 2012

a Letter of Resignation

Secara resmi hari Senin 30-04-2012, sebuah email dari mifta@domainkantordisensor.com dikirimkan ke bos, cc ke staf HRD.


Bukan email biasa, tetapi mengenai pengunduran diriku dari kantor yang sudah 5 tahun lebih menjadi sandaranku untuk dapat bertahan di Jakarta. *cieh*

Sekitar 5 hari sebelumnya udah diskusi dulu ama bos. Sempat agak ditahan juga sih *uhuy..! kaya aset perusahaan yg berharga aja*. Aku tahu alasan ditahan-tahan ada hanya masalah personil tim aja. Kantor emang sedang kekurangan orang, baik itu tim development ataupun support. Pada akhirnya keputusan akhirnya tetap ada di aku.Setelah diskusi ama bos, beliau menyarankan agar aku mengirimkan email paling lambat tgl 30 April kemarin jika memang cuma sampai akhir Mei ini. Dan bos juga minta aku untuk memikirkan kembali mengenai keputusanku tadi.

Rencanaku sudah bulat, sudah dapat atau belum pekerjaan baru di Batam, bulan Juni 2012 aku mau pindah ke Batam. Aku yakin, bisa bersama suami pastinya akan menjadi lebih baik untuk kami. Soal pekerjaan, aku pasrah. Tetapi diiringi dengan ikhtiar dan do'a juga dong. Usaha melamar pekerjaan tetap ada. Do'a juga pasti. Tapi kembali lagi pada Sang Khaliq berkehendak, aku yakin Allah punya rencana yang lebih manis, lebih baik untukku, untuk kami dan keluarga besar kami. Rizki setelah menikah, aku sangat yakin itu pasti ada.

Keputusan ini bukan sepihak dari. Jauh-jauh hari aku sudah diskusi juga dengan Mas. Dan pengunduran diri ini adalah keputusan kami berdua. 

Bukan perkara mudah untuk mengakhiri pekerjaan ini. Sungguh, ini adalah kampret zone (bacanya comfort zone yaaaa).
Ilmu yang bisa digali di posisi dan penempatan project saat ini benar-benar masih banyak. Hubungan pertemanan, perkawanan, persahabatan udah kaya saudara aja. Ada teman layaknya kakak. Ada teman layaknya adik. Ada teman yang memang sahabat. Bisa berguru, bergurau, becanda, sharing, curhat... Di sini pula aku punya waktu paling lama untuk mendalami bisnis proses dari project yang didapat perusahaan. Project ini dari aku gadis sampai jadi bini orang. Dari aku belum lulus kuliah sampe dapat gelar S. Kom. Di project ini aku punya nyali maju Tugas Akhir. Di project ini aku ketemu jodohku :">. Di project ini aku bisa jalan-jalan bahkan sampai ketemu jodoh. Cuma di project ini jadi ngrasain makanan khas nusantara, Di project ini pula aku bisa diomelin abis dan ngomelin orang sampe ciut. Di project ini tau lebihnya sebuah perusahaan dan busuk-busuknya (lebaaayyyyy).

Aku masih ingat, pertama kali bergabung dengan kantor aku masih sangat cupu. Cupu buanget dah. Yah..baru lulus SMK. Gabung project sana - sini. Akhirnya memolesku menjadi lebih punya nilai. Tapi paling dan yang paling mengesankan memang project terakhir. Banyak cerita di dalamnya, sebanyak ilmu dan pengalaman yang udah aku pelajari.

Sekalipun berat dan sangat mengesankan, bukan menjadi alasan berarti untuk mengurungkan niat meninggalkannya. Ada yang lebih berarti dan aku sangat yakin di sana ada masa depan. Bersama suami. Titik.

Susah, senang, tawa, tangis, pertengkaran ataupun kemesraan mestinya disanalah kami ada dan bersama. Satu atap. Saling mengisi, belajar, menghargai, adaptasi dan bekerja sama dalam segala kondisi. Seharusnya aku menjadi orang pertama yang bisa menyunggingkan senyumku untuk mengusir sejenak penatnya selepas bekerja. Seharusnya aku orang pertama yang bertanya tentang harinya seuasai jam kantor. Aku lah yang semestinya bisa memasak makanan untuknya setiap hari. Karena aku istrinya... sudah seharusnya bersamanya, menemani dan menghabiskan sisa umur bersama. Dan membesarkan anak-anak kami...

a Letter of Resignation, ini bukan apa-apa. Ini tak akan pernah sebanding dengan kebersamaan kami sebagai keluarga kecil seutuhnya. Ini tentang sebuah pengabdian... Dan pasti akan ada buah manis dari keikhlasan ini...
Teruntuk suamiku, i love you...

04 April 2012

Serba-serbi Pernikahan - Foto Pre Wedding

Vendor : Pose Studio
Alamat : Jl. Paus no. 92 A Rawamangun Jakarta Timur
Telp : 021 - 4788 26 26 , 021 - 68842626 , 021 - 99272626 Fax : 021 - 4788 26 26
Email : cs@posestudio.net
Website : http://www.posestudio.net/
Skor : 9

Asli, puas banget dengan hasil dari Pose Studio.
Kemarin dapat promo seharga 1,5 juta untuk :
- 10x pose
- 1x Make Up Pria / Wanita + Hair Style / Sanggul / Variasi Kerudung
- 2 Busana Casual / Kebaya / Bridal / Pesta + Accessories
- 10 Lembar Cetakan 4R + Save Cd Isi 10 Pose
- Pengarah Gaya
Get Free :
- 2 Lembar Cetakan Ukuran    40 X 60
- 2 Buah Frame Black Ukuran 40 X 60
- 1 Album Kolase Ukuran 4 R

Kami tahu pose pas banget lagi pusing mikirin foto pre wedding. Karena memang sebenarnya bukan prioritas, jadi gak dipersiapkan jauh-jauh hari. Iseng aja gitu pengen ada dokumentasi pra nikah buat seru-seruan dengan budget terbatas.
Malem-malem  kita googling, ym, kirim email. Akhirnya yang nyangkut ya pose. Dari sekian vendor foto yang termurah adalah pose. Hahaha....Keesokannya sama Mas ditelpon. Dan pas lagi ada promo itu sampe akhir Desember (31-12-2011). Kamis, 30-12-2011 kita booking, last minute banget dah. Buat foto hari Jum'at 31-12-2011. Asli seru banget nih prosesnya.... Gak dipersiapkan, nyarinya getol banget, bookingnya cepet pula. Puas ya sama responnya pose, oke loh...

Jum'at siang, selesai sholat Jum'at langsung meluncur dari Blok M ke Rawamangun, panas Beud. Orang pose udah pesen agar makan siang dulu karena proses pemotretannya bisa sampe malam. Udah kaya artis aja ya. Kami makan di sebelahnya pose aja, PHD, hehehehe....

Jam 2 sesuai janji kita masuk ke pose. Ngurus administrasi bentar sambil nunggu kami liat-liat hasil foto, buat inspirasi. Setelah beres dipanggil naik buat didandanin. Hehehe...grogi juga nih mau beginian aja. Maklum wong ndeso mana jarang didandanin. Dan ternyata antreeee..... Banyak juga yang foto pre wedding.

Keren yah...polesan perias di pose. Aku disulap jadi cantik jelita (sebelumnya udah cantik juga sih :p). Ramah-ramah pula. Fotografernya juga bagus. Pengarah gayanya oke. Sampe gak kerasa udah jam maghrib aja. Wkwkwk....

Setelah foto dengan berbagai gaya, tibalah saatnya milihin foto yang mau dipakai. Sesuai paket ada 10 foto yang kita dapat dari sekian puluh hasil jepretan. Sayang banget kan... Pengen deh rasanya dapetin semuanya :D
Kalau ada tambahan foto, kita dikenakan biaya 40 ribu per foto. Kok mahal? Iya...karena foto kita bakalan diedit dan dicetak. Jadi editnya ini yang mahal. Tapi memang hasil photo editing-nya bagus kok.

Dan hasil lengkapnya bisa dilihat di wedding site kami. Klik di sini.

Buat diintip, cekidot...

Serba-serbi Pernikahan - Souvenir

Vendor : Kios Barokah - Pasar Jatinegara.
Alamat : (lupa)
Model : Tempat tissue kain uk. besar
Harga : 2500
Jumlah : 200





Entahlah apa ini kemahalan atau gak. Dari hasil bolak-balik sih ya dapatnya ini. Udah over budget dari yang sebelumnya cuma 1500/item.
Tapi beruhubung waktu itu aku dan Mas gak punya banyak waktu dan aku pake acara ngambek, jadinya kita sikat aja.
Pesen 200 pcs, dengan rincian 50 warna hijau, 50 biru, 50 pink dan 50 lagi orange.
Estimasi waktu pengerjaan 10 hari. Setelah jadi bisa diantar.
Aku ngasih DP 300 ribu dan menyebutkan lokasi pengiriman. Karena Mas gak mau aku bolak-balik ke Jatinegara ngambil barang.

2 minggu kemudian tidak ada kabar dari kios barokah.
Akhirnya Mas berinisiatif menelepon setelah seminggu lewat dari yang dijanjikan. Awalnya nanya sampai mana progress-nya. Dan berujung pada komplain.
Karena pihak kios seperti saling lempar dan bilang kalau warna hijau gak ada dan menanyakan ingin diganti warna apa.
Oke...artinya pesanan kami belum dikerjakan. Lalu Mas nanya kapan selesai? Dijawab sekitar seminggu kemudian dan menyebutkan hari. Permintaan maaf pertama dikabulkan.

Seminggu kemudian Mas menelpon kembali. Dan kembali dilempar-lempar. Akhirnya pihak kios barokah menelponku sesuai permintaan Mas. Mereka bilang pesanan sudah jadi. Untuk pengiriman dikenakan biaya 50ribu. Loh???... Aku sangat kesal. Pasalnya biaya penyiriman ini tidak disampaikan di awal ketika kami memesan. Dan memang kami tidak menanyakan. Ya..kami berfikir free.
Sebenarnya 50ribu ini tak seberapa, tapi berhubung udah beberapa kali kecewa, jadi aku menolaknya dan komplain.

Pada akhirnya aku yang mengambil ke Pasar Jatinegara ditemani mbak Indun. Warna biru yang aku dapat tak sesuai dengan yang aku pesan. Tp masih masuk biru yang aku toleransi lah. Aku juga malas berdebat lagi untuk kesekian kali.

Kesimpulan dari pemesenan souvenir ini..
Catat dan ingat nama dan wajah pramuniaga yang melayani pesanan kita. Karena kemungkinan besar hanya dia yang tahu apa yang kita pesan dan progresnya. Selain dia hanya plonga-plongo. Seperti kemarin, aku merasa pramuniaga yang lain gak welcome. Berbeda sekali dengan pramuniaga yang memegang pesanan kita. Dan apesnya aku kemarin, pramuniaga yang melayani udah gak ada. Jadi dilempar ke temannya.

Lalu pastikan juga mengenai biaya tambahan tentang semua permintaan tambahan kita. Jadi gak nyesel di belakang.

Selain itu dipastikan dan didiskusikan dengan sangat matang mengenai durasi pengerjaannya. Semacam win-win solution. Jadi penjual dan pembeli sama-sama merasa puas.

Secara keseluruhan aku ngasih nilai 6 skala 10.
Kekecewaan terbesarku adalah mereka tidak komunikatif dan gak komit sama janji.
Sebenarnya aku dan Mas gak memaksa untuk jadi cepat.
Seperti mereka menyebutkan 10 hari selesai. Nyatanya 3 minggu baru selesai. itupun dengan beberapa kali kami telepon.
Misalnya pesanan sedang banyak, kami bisa maklum kalau mereka mau mengkomunikasikannya. Toh kami gak butuh cepat2. Misalnya mereka bilang 3 minggu baru selesai karena masih banyak yang lain. Oke..bisa diterima.
Selain itu, seperti kejadian stock warna habis. Harusnya mereka ngasih tahu. Jadi kami bisa berdiskusi mau ganti dengan warna apa. Bukan diam saja. Masih untung kami telepon jadi segera tahu kalau ada kekurangan dan langsung minta diganti warna lain. Kalau kami gak nelpon terus mau diganti warna apa? Iya kalau cocok sama kami, kalau gak?

Tapi endingnya oke loh. Si Mas pramuniaganya baik dan minta maaf. Meskipun aku udah bosen denger kata maaf dari mereka. Tapi itu artinya mereka mengakui kalau mereka salah.


02 April 2012

Serba-serbi Pernikahan - Undangan Pernikahan

Desain : mips
Vendor :  Mas Rohmat - Kebayoran Lama (Lupa nanya percetakannya)
Sampul Depan

Halaman Isi

Halaman Isi

Sampul Belakang

Setelah pontang-panting ke Jatinegara dan Pasar Tebet buat survei model dan harga undangan, akhirnya diputuskan tetap aku yang desain.
Tokoh utamanya ya gambar burung yang bertengger. Pastinya bukan aku yang buat, melainkan hasil googling.
Untuk percetaknnya dapat dari Bang Kiroy, teman yang udah kaya saudara aja ama keluarganya Mas.
Mas Rohmat ini tetangganya Bang Kiroy. Alhamdulillah dapat harga spesial, jadi gak akan disebutkan disini :D

Spesifikasi Undangan :
Warna dasar : putih
Warna lain : biru dan coklat
Model : amplop bukaan samping
Nama font : Garton dan Some Weatz Swashes
Jenis kertas : entahlah... tapi tebal dan ada lapisan plastik (laminating), jadi kalau kena air gak langsung basah

Kemarin pesan sekitar 500 undangan. Satu paket lengkap, sudah bungkus plastik dan kertas ucapan terima kasih buat souvenir. Dikasih plastiknya yang tebal, jadi gak gampang sobek.
Undangannya juga dilebihin, jadi 600 lebih. Alhamdulillah

Selain undangan fisik, aku dan Mas juga menyiapkan wedding site.
Temanya sama kaya undangan fisiknya.
Bisa diakses di http://www.miftaheru.com

Sekian review undangan... Masih ada review yang lainnya. Selamat menyimak.

05 March 2012

Aku, Kamu = Kami

Perkenalkan :

Mifta, 24 tahun.
Gadis dengan pergaulan seluas logo Moklet saja.
Lahir di Ngawi.
5 tahun di Bojonegoro.
11 tahun di Ngawi
3 tahun di Malang.
5 tahun kuliah dan kerja di Jakarta.

Heru, 29 tahun.
Lahir di Jakarta.
26 tahun dihabiskan di Jakarta.
Kemudian tertiup entah angin apa sampai memindahkannya ke Pulau Batam sejak 3 tahun yang lalu.

Lalu bagaimana kami bisa bertemu dan saling mengenal?

Pekerjaan.
Kami memang tidak berasal dari instansi yang sama.
Singkatnya kami memang terlibat pada suatu project yang sama.
Pernah bertemu.
Pernah berkomunikasi.
Untuk sebuah kepentingan pekerjaan.

Kedekatan kami dimulai dari sebuah obrolan santai.
Lalu dibuktikan dengan niatan yang baik lewat sebuah tindakan nyata untuk mewujudkannya.
Dan pada akhirnya kami menjalaninya dengan penuh kerelaan.
Sekalipun beberapa hambatan pasti datang silih berganti.
Untuk mencapai sebuah ikatan suci pernikahan memang tidak bisa dalam hitungan bulan.
Kami menunggu, kapan waktu itu tiba untuk kami.
Dengan ridho dan restu dari orang-orang di sekeliling kami.
Sembari menyelesaikan kewajiban kami masing-masing.
Toh tak menyurutkan niatan awal kami.
Untuk sebuah tujuan mulia, sudah seharusnya ditempuh dan ditempa dengan cara istimewa.
Pastinya untuk sebuah perjalanan luar biasa :)

02 March 2012

Manusia Ambigu

Aku percaya, bahwa tidak semua rasa harus diungkapkan.
Apapun akibatnya, sebuah rasa yg tak terungkap, punya alasan tersediri.
Ada banyak pertimbangan untuk diam.
Aku memang bukan pribadi yg mudah mengungkap rasa.
Aku diam, menyimpan kebimbangan dalam hati antara iya dan tidak.
Menimbulkan keambiguan pastinya.
Aku diam, mengikuti alur sebagai pembelajaran buatku.
Jika memang ketidakmauanku yg terpendam adalah salah.
Dan menjadi pembelajaran bagimu, jika keyakinanku akan kebenaran yg tak kutunjukkan memang demikian adanya.

Aku belajar itu...
Diam...
Seolah mengambil keputusan dalam keambiguan.

Jika ini salah, silakan katakan salah. Jangan melarangku. Karena ini yang kupelajari dan tertanam pada diriku.
Katakan saja aku egois.
Sebenarnyapun keegoisan ini untuk kemenanganmu yang tak pernah kusesali walau bagaimanapun sesuatu terjadi padaku.

Aku bukan tak memberi tanda dalam kebimbanganku.
Aku memberikannya.
Itupun jika kamu menyadarinya.
Sebuah perdebatan kecil.
Maka perhatikanlah itu.

Dari semua itu, aku menyukai mengambil keputusanku sendiri untuk aku.
Lalu aku diam tak bersuara, karena aku risih mendengarnya.
Baik buruk yang kuterima itulah kerelaanku untuk keputusan yang telah terketok palunya olehku.
Tapi untuk kita, tidak demikian adanya.
Aku menjadi lamban.
Seolah kepentinganmu menjadi utama bagiku.
Saat seketika aku mengambil keputusan singkat, sejurus kemudian aku mengingatmu.
Aku lupa mempertimbangkanmu dalam keputusanku.
Lalu aku ragu.
Berubah pikiran, lalu lagi dan lagi.
Kebingungan muncul, manakah yg terbaik untukmu?
Sent from BlackBerry® on 3

28 January 2012

Ibu

Sosok wanita terkuat dan terlemah yang aku kenal. Lemah karena semua kelembutannya namun kuat karena keteguhan hatinya.
Paling gak bisa liat wajah ibu yang sedih.
Karena itu aku harus lebih tegar daripada ibu. Saat ibu menangis, aku harus tersenyum menguatkan hatinya bahwa semua akan baik-baik saja. Saat ibu tak berdaya aku tak boleh sama-sama terlena, aku yang bisa menjadi tempatnya mencurahkan apa yang beliau rasa, dan aku harus berusaha mencari jalan keluar dengan segala usaha yang mampu aku upayakan.
Memang aku bukan anak semata wayangnya, namun aku menyadari posisiku. Saat semua bagai tak masuk akal untuk ibu, kepadaku ibu pernah berujar tentang apa yang dirasanya. Dan dari apa yang disampaikan ibu, beliau ingin aku mempu mengertinya, memahaminya dan mendukungnya. Dan sejak itulah aku punya pandangan berbeda untuk ibu. Betapa wanita yang tampak kuat dan selalu tegas di depanku ini punya sisi yang rapuh.
Cukup bagiku terus menangis di hadapan ibu saat mengadu karena aku punya mas yang nakal. Aku bukan gadis kecilnya yang cengeng.

Di rumah, diantara sosok-sosok yang dominan dan keras kepala, beliau tetap kalem dan selalu saja mengalah. Bapak adalah sosok yang tak bisa terbantahkan apapun yang dikatakan dan dilakukan, otoriter sekali. Dan dengan kalemnya, pimikiran sederhana ibu mampu menyeimbangkan suasana tentram di rumah. Aku, sang kloningan bapak dalam wujud perempuan, selalu dan pasti memiliki sesi eyel-eyelan sama bapak. Dan saat semua berujung pada sebuah perdebatan tak berujung, ibu selalu mengkode kepadaku untuk mengalah. Dan biasanya aku diam lalu pergi begitu saja dengan segala kegondokan pada ibu dan bapak. Jika aku masih bertahan dalam perdebatan sengit dengan bapak, ibu akan memanggilku dan pura-pura memintaku melakukan sesuatu. Dan sambil aku mengerjakan apa yang diperintahkan ibu, akan ada kalimat panjang lebar dari ibu. Ya... itu nasihat ibu kepadaku untuk mengalah. Bukan karena kalah tapi ada saatnya kita harus menjaga ketenangan yang ada. Terus-menerus berdebat tidak akan menyelesaikan masalah, justru akan berakhir pada pertengkaran. Aku si keras kepala, akan selalu berdebat dengan bapak dan mas Arda. Dan bagi ibu, tetap akulah yang harus selalu mengalah. Karena aku wanita, karena aku yang termuda.

Jika bapak yang memolesku untuk mempunyai nilai lebih dari apa yang aku bisa, maka sebenarnya ibu lah yang mengajariku melakukan semuanya.
Aku bisa berbicara karena ibu yang mengajari, tak mungkin bapak karena beliau lebih sibuk di luar kota. Tapi memang bapak lah yang mengajariku untuk bisa mengucapkan kalimat-kalimat sulit yang aku masih belum bisa ucapkan dengan jelas.
Oh iya, bisa naik sepeda adalah step yang dilewatkan bapak. Karena ibu lah yang mengajariku.
Bisa baca tulis Al Qur'an juga step yang dilewatkan bapak, lagi-lagi ibu lah yang mengajariku bertahun-tahun, termasuk sholat dan bacaannya.
Jika bapak yang mengharuskanku agar menulis rapi, beberapa mili diatas garis dan harus lurus dan sempurna di setiap pemenggalan kata-kata tetapi sebelumnya aku bisa menulis itu karena ibu yang mengajari. Ibu yang menungguiku menulis sesuai dengan poster huruf-huruf yang ada sambil mencuci baju.


Ibu bukan wanita yang gemar berdandan. Ibu sangat sederhana. Karena itu aku juga tak bisa berdandan. Ibu hanya mengajariku bagaimana menempatkan diri sebaik mungkin. Bisa menggunakan pagian yang layak dan rapi sesuai suasana. Ajining raga saka busana.

Ibu pintar memasak tapi tan pernah memaksaku untuk memasak. Ibu hanya memintaku untuk membantunya memasak. Tapi jika melihatku tampak lelah dengan semua kegiatanku, ibu tak pernah memintaku untuk masuk ke dapur. Ibu hanya akan memanggilku setelah semua terhidang di meja.


Ibu juga tak pernah memaksaku harus membereskan rumah kecuali aku memang punya waktu luang.

Jika aku melakukan semua itu, pada akhirnya karena kesadaranku sendiri. Saat aku semakin dewasa, ada rasa malu yang muncul ketika hanya duduk-duduk santai, sementara ibu yang mulai menua sibuk dengan semua kegiatan mengurus rumah.

Dan lagi-lagi... aku menyadari bahwa wanita itu...kini tak seperti dulu lagi.
Buatku dulu ibu itu galak. Serius banget juteknya.
Dan itu semua ternyata turun kepadaku. Sama-sama juteknya. Hahahaha...
Dan galaknya ibu gak ada seujung kukunya bapak.
Ibu itu gak akan melakukan kekerasan fisik pada anaknya. Ibu hanya akan ngandani, ngasih wejangan. Mengembalikan semua akar permasalahan ke kami dan membiarkan kami mencerna semuanya dan sadar akan kesalahan kami.
Jika anak-anaknya semakin menjadi-jadi, beliau pasti akan menangis. Dan mengadu tengah malam lewat do'a-do'anya. Aku tahu, karena aku sering mendapatinya terisak-isak tengah malam.


Lewat do'a-do'anya lah, dia mengungkapkan kerapuhannya, harapannya dan kekuatannya. Rasa terima kasih yang tiada terkira untuk beliau yang selalu sabar membimbingku sampai sejauh ini. Mengajariku segalanya.
Aku sadar betul, aku bisa bicara, berjalan, membaca, menulis, belajar agama, bersikap layaknya anak perempuan semuanya dari ibu. Belajar tentang kesabaran. keteguhan, kesetiaan, cinta semuanya dari contoh nyata yang beliau lakukan di setiap harinya. Terlebih lagi, ibu yang selalu membuatku belajar legowo di setiap step yang tak mampu aku capai dengan hasil gemilang. Ibu yang menguatkan aku, bahwa ada selalu ada jalan dan rencana dari Allah, lebih baik dari apa yang aku harapkan.


Aku akan terus belajar dari beliau. Beliau adalah ibuku dan memang seorang guru, tapi untukku akan lebih dari itu. Ada banyak ilmu yang tak didapatkan murid-muridnya dari beliau. Ada banyak kasih sayang yang beliau berikan dari sekedar orang tua.
Ada banyak hal yang beliau bisa lakukan, bahkan menggantikan peran bapak di saat yang mengharuskan beliau melakukan itu. Dari beliau juga aku belajar untuk tak terus-menerus manja.



Ibu...aku akan terus merindukanmu...
Ibu...kau tetaplah panutanku...
Ibu...akankah aku bisa menjadi sepertimu?
Ibu...Ibu...Ibu...

26 January 2012

Loving Hut, Plaza Semanggi dari Outlet.co.id

Alhamdulillah hari Minggu, 22 Januri 2012 bisa ngumpul-ngumpul sama temen-temen.
Di Loving Hut, Plaza Semanggi.
Officially aku ngasih tau ke temen-temen kosan perihal hajatku, pernikahan.
Waktu terus berjalan. Apa yang aku lakukan setiap hari tak ayal akan jadi klesak-klesik temen-temen kost.
Aku tahu, aku sadar temen-temen mulai berbisik dan berisik mengungkit masalah 'apakah benar aku akan segera menikah?'. Hahahaha... Sebenanrnya ini bukan suatu yang dirahasiakan. Sebuah berita bahagia mana bisa untuk tak dibagi. Hanya butuh waktu yang tepat untuk menyampaikan ke teman-teman. Setidaknya sampai persiapannya udah mencapai 70% lah. Jadi semakin pasti untuk menceritakan berita bahagia, gak cuma khayalan-khayalan aja.


Kali ini gak akan ngebahas mengenai rencana pernikahanku tetapi ngebahas Loving Hut yang recomended.
Sebenarnya sih aku gak tau sama sekali loving hut kaya gimana.
Berawal dari diskon vocher dari outlet.co.id
Di situ menawarkan diskon 50% dari harga Rp. 50.000. Lumayan kan... Akhirnya aku beli 6 voucher seharga Rp. 150.000 untuk dipakai makan + minum dine in di Loving Hut Plaza Semanggi senilai Rp. 300.000.
Hahahaha.... Aku pilih ini karena memang diskonnya lumayan, 50% gitu.. dan berlaku untuk semua makanan dan minuman, dengan syarat dine in dan gak perlu repot-repot reservasi dulu untuk pemakaiannya.

Setelah aku, mbak indun, pi'i dan lies muter-muter, akhirnya mbak rida dan diska nongol juga. Masuk Plaza Semanggi langsung menuju lantai 4A lewat lift. Dan taraaaaaaa!!! Loving Hut tinggal noleh aja.
Aku dan temen-temen langsung masuk aja cari tempat duduk. Ketika pelayannya datang, aku nunjukin kupon dari outlet.co.id dan diterima kok sama Loving Hut, jadi tinggal order pesanan yang bikin ngeces aja.

Total bayar di bill-nya Rp. 517.000 karena aku punya kupon dari outlet.co.id senilai Rp. 300.000 jadi aku tinggal nambah Rp. 217.000. Kalau diitung-itung aku bayar Rp. 367.000.

Dari beberapa yang kami pesan (sampai lupa loh apa aja, abis banyak bgt).
Loving Hut Salad, ehm..mayonese-nya enak tapi karena ada paprika jadi gak selera dan nanasnya mentah. Kalau masalah salad, suka yang di Pizza Hut aja.
Trus ada brokoli yang dimasak pakai lada hitam. Hmmmm...manteb nih brokolinya.
Tofu Loving Hut-nya juga yummi.
Chicken lemon grass enak jugaaaa...
Ada juga udang balut tepung, namanya apa ya? lupa deh. Itu enak juga. Piring pertama yang isinya ludes.
Creamy corn soup with bread-nya buat aku kurang. Berasa ada tepung yang belum mateng. masih enak creamy corn soup buatan sendiri.
Rainbow roll, sayangnya aku gak doyan. Jangan tanya isinya apa.
Kangkung belacan-nya enak lah, seperti biasa di resto lain.
Spaghetti-nya oke. No complaint from mrs. andang aka mbak rida.
Minumnya aku pilih Green Delight Juice, campuran sawi dan nanas. Olala...seger banget dan yummii... Jangan dibayangin sawinya... Gak ada rasa sawinya kok. Dominan rasa nanasnya. Asem manis segerrrr...

Eniwei, lumayan ya makan disini. Pasti ada plus minusnya tuh makanan. Tapi cukup recomended kok. Pelayanannya juga oke. Tempatnya bersih. Kalau ada yang aku gak suka itu kan masalah selera aja.
One day boleh juga dicoba lagi sama Mas Ganteng ^_^

12 January 2012

Falsafah Jawa

Dapat artikel dari milis Wikusama. Nice share...
Sebagai orang Jawa, seneng deh bacanya. Seperti pencerahan...reminder buat diri sendiri.
Berikut 10 dari sekian banyak falsafah yang menjadi pedoman hidup orang Jawa:
  1. Urip Iku Urup, Hidup itu Nyala; Hidup itu hendaknya memberi manfaat bagi orang lain disekitar kita, semakin besar manfaat yang bisa kita berikan tentu akan lebih baik.
  2. Memayu Hayuning Bawana, Ambrasta dur Hangkara; Manusia hidup di dunia harus mengusahakan keselamatan, kebahagiaan dan kesejahteraan; serta memberantas sifat angkara murka, serakah dan tamak.
  3. Sura Dira Jaya Jayaningrat, Lebur Dening Pangastuti; Segala sifat keras hati, picik, angkara murka, hanya bisa dikalahkan dengan sikap bijak, lembut hati dan sabar.
  4. Ngluruk Tanpa Bala, Menang Tanpa Ngasorake, Sekti Tanpa Aji-Aji, Sugih Tanpa Bandha; Berjuang tanpa perlu membawa massa. Menang tanpa merendahkan atau mempermalukan. Berwibawa tanpa mengandalkan kekuasaan, kekuatan,kekayaan atau keturunan. Kaya tanpa didasari kebendaan.
  5. Datan Serik Lamun Ketaman, Datan Susah Lamun Kelangan; Jangan gampang sakit hati manakala musibah menimpa diri. Jangan sedih manakala kehilangan sesuatu.
  6. Aja Gumunan, Aja Getunan, Aja Kagetan, Aja Aleman; Jangan mudah terheran-heran. Jangan mudah menyesal. Jangan mudah terkejut. Jangan mudah ngambeg, jangan manja.
  7. Aja Ketungkul Marang Kalungguhan, Kadonyan lan Kemareman; Janganlah terobsesi atau terkungkung oleh keinginan untuk memperoleh kedudukan, kebendaan dan kepuasan duniawi.
  8. Aja Kuminter Mundak Keblinger, Aja Cidra Mundak Cilaka; Jangan merasa paling pandai agar tidak salah arah. Jangan suka berbuat curang agar tidak celaka.
  9. Aja Milik Barang Kang Melok, Aja Mangro Mundak Kendo; Jangan tergiur oleh hal-hal yang tampak mewah, cantik, indah; Jangan berfikir mendua agar tidak kendor niat dan kendor semangat.
  10. Aja Adigang, Adigung, Adiguna; Jangan sok kuasa, sok besar, sok sakti

04 January 2012

Dua Ribu Dua Belas

Happy New Year....
Alhamdulillah, 2012 sudah datang.
Pasti akan ada banyak kejadian dan peristiwa yang sulit untuk dilupakan.
Harapan di tahun ini pastinya ingin menjadi sosok yang lebih baik lagi. Bukan sekedar seonggok sosok yang terperosok.

Malam pergantian tahun, duduk manis di depan tv, mantengin iklan di Trans TV yang lagi muter Transformer. Bukan di kosan loh. Di rumah calon mertua. Kumpul bareng keluarga Mas aja. Menyempatkan waktu berduaan, jalan-jalan di sekitar Meruya aja. Wkwkwkwk...jangan dikira membosankan. It's always be our great moment.

Review tahun 2011 kemarin ah....
Januari 2011 :
Kami : Tahun baruan bareng Mas di Batam. Tak ada yang lebih menyenangkan di malam itu selain berdua (dan bersama beberapa yang lainnya) menikmati keindahan kembang api di lantai 6. Ini tahun baru pertama kami.
Aku : Akhirnya sidang KKP juga. Dan alhamdulillah lulus, nilai A dong pastinya. 1 tiket menuju skripsi aku dapatkan, tinggal ambil 1 mata kuliah wajib yang harus selesai sebelum daftar skripsi.

Februari 2011 :
Mas : Happy Birthday Mas Ganteng.....
Aku : Pontang panting usaha biar bisa ikut skripsi. Alhamdulillah akhirnya disetujui dan bisa lanjut meskipun daftar di hari-hari terakhir.

Maret 2011 :
Aku : Briefing skripsi dan bimbingan pertama. Semua serba mendebarkan. Alhamdulillah selanjutnya, seterusnya dan kemudian semua menjadi lancar.
Bulan ini, tepat 13 Maret 2011 Mas Arda dan Mbak Uus menikah. Happy wedding my big brother...

April 2011 :
Mas : Training Windows Server di Inixindo Yogya. Menyempatkan diri mampir ke Jakarta. Finally i have a worderful weekend with him.

Mei 2011 :
Aku : Ke Batam dari hari Sabtu 14-05-2011 sampai hari Selasa 17-05-2011. Ini adalah waktu terlamaku ada di Batam. Tujuan utama temu kangen sama Mas sekalian ngambil dokumen pendukung untuk skripsiku. Tapi nihil, gara-gara ada info mendadak cuti bersama tanggal 16/5. Alhamdulillah meskipun belum megang dokumen-dokumennya setidaknya dapet semangat baru untuk menyelesaikan skripsi setelah ketemu Mas.

Juni 2011 :
Mas : Long weekend di Jakarta. Alhamdulillah nambah lagi amunisi semangat buat skripsi.
Aku : Ini adalah bulan tak terlupakan. End of June, aku sidang skripsi. Alhamdulillah semua berjalan lancar bahkan di luar prediksiku. Lulus dengan nilai 91/A.

Juli 2011 :
Aku : Pastinya keesokan harinya setelah sidang repot banget revisi. Alhamdulillah 1hari kelar dan semua beres.
Mas : Adalomba karya inovasi di Malang,bisa mampir Jakarta. Asyiknya bisa punya weekend bareng lagi.

Agustus 2011 :
Happy Fasting All...
Mas : Pulang lebih awal, ambil 1 minggu cuti sebelum Hari Raya Idul Fitri. Alhamdulillah bisa punya waktu panjang untuk ketemuan. Bisa buka puasa bareng pula.
Aku : Pontang panting ngurus daftar wisuda. Ribet dan kebanyakan prosedur deh.

September 2011 :
Kami : Paling berat nih... Gak bisa ketemuan sama sekali. Aku tetap setia di Jakarta, dia menikmati Batam setiap harinya.
Tapi 1 hari di bulan ini, ada suka cita kami. Officially he propose me.

Oktober 2011 :
The most blissful month.
Aku : Wisuda.... Alhamdulillah nama jadi lebih panjang, Mifta Pratiwi, S.Kom
Bapak, Ibu, Mas Arda dan Mbak Uus ke Jakarta. Totally we have a great days.
Mas : Dinas ke Jakarta,di Gandul tapi gak bisa ketemuan tiap sore seperti biasanya kalau lagi di Jakarta.
Kami : Alhamdulillah keluar juga angkanya dari keluargaku. Angka yang akan menentukan kapan kami memulai sebuah keluarga kecil.
Dan pada hari itu, cair semua rasa kangen, setelah 2 bulan tak bertatap muka sama sekali. Hanya beberapa jam dalam 1 hari itu saja. Bisa melihatnya dan itu cukup.

November 2011 :
Aku : Ke Batam lagi. Perjalanan dimulai dari hari Jum'at sore dan berakhir di Minggu malam. It's another our great weekend. Pssttt...akhirnya diajak makan sop ikan yongkee ama Mas. Hehehehe....

Desember 2011 :
Aku : Happy birthday Mifta Pratiwi, wkwkwkwk....
Umur ke 24 yang penuh dengan kebahagiaan. Allah benar-benar menyayangiku. Thank You Allah...
Semoga barokah dan selalu dalam keridhoan Allah.
Mas : Pindah dari kos ke rumah sendiri per 17/12. Pulang ke Jakarta. Menghabiskan cuti 2011 sekaligus liburan natal dan tahun baru.
Seminggu yang penuh kenangan. Aku izin cuti 1 hari untuk mengurus keperluan kami berdua. Beli ini itu, ngurus ini itu...Alhamdulillah semua lancar. Tinggal aku sendiri yang ngambil satu per satu. Semoga ke depannya semua juga lancar. Insha Allah kami menikmati setiap moment itu.