Daisypath Anniversary tickers

05 September 2012

Kisah Pemburu Kerja

Hari pertama dan kedua di Batam dihabiskan untuk pindah ke kontrakan dan menata ini itu. Capeknya gak ketulungan deh...

Target utama setelah sampai di Batam adalah mencari pekerjaan baru untuk aku. Ya.... ndekem di rumah mungkin bukan pilihan yang terbaik saat ini. Aku butuh sosialisasi dan kenal Batam lewat orang-orang baru.
Tapi ya... yang namanya cari kerja itu bukan perkara mudah. Bahkan untuk saya. Sarjana muda dengan pengalaman kerja 5 tahun lebih. Dan ikhtiar ini sudah aku mulai sejak masih di Jakarta, setelah menikah pastinya. Karena kan izin dari orang tua baru boleh pindah kerja ke Batam kalau sudah menikah. Okay....

Entah sudah berapa banyak surat lamaran pekerjaan yang sudah aku layangkan via email (mayoritas) maupun lewat pos. Sempat beberapa waktu yang lalu sebelum pindah ke Batam dapat telepon dari Panasonic untuk tes tertulis. Tapi gitu ya... Jum'at siang ditelepon tesnya sabtu pagi. Whattt??? Minta reschedule tapi gak ada kabar. Ya wes lah ya... belum rejeki kata orang.

Seminggu di Batam, suami lihat iklan job fair di koran Tribun Batam. Jadilah kami mendatanginya di Mall Top 100. Udah ngincer beberapa, tapi ternyata sampe lokasi ada syarat2 yang tidak disebutkan di koran untuk beberapa lowongan (dan nyatanya di hari kedua tidak seramai pemberitaannya di Tribun pada hari pertama). Akhirnya aku apply untuk lowongan IT di Panasonic (PIDG) dan SMOE Indonesia untuk posisi Document Control. Oh iya, berarti ini lamaranku yang kedua di Panasonic ya...setelah kemarin dipanggil tes aku gak bisa.

Interview pertama datang melalui email, dijawab secara tertulis sebanyak 47 pertanyaan dari HRD dalam bahasa inggris. Okay.... bolak balik buka google translate. Rada sebel juga. Kepikiran untuk interview langsung saja karena lebih bisa keluar daripada tertulis. Mesti memperhatikan cara penulisannya. Hadeeeh...ngerjainnya dari melek mata sampai sore. Sungguh terlalu leletnya daku. Masalah terbesar tentu saja bahasa inggrisnya. Yang kedua ini pertanyaannya teori banget dah. Kaya soal PPKn gitu lah. Mengarang indah karena memang pertanyaan dari HRD.
Memang ini merupakan perusahaan yang bonafit. Gimana gak.... McDermort Indonesia gitu loh. Untuk posisi IT Application Support.

Setelah job fair panggilan pertama dari SMOE Indonesia. Lokasinya ada di Kabil. Ternyata ini perusahaan besar ya. Bergerak di bidang konstruksi oil and gas. Ini interview-ku pertama. Sebenarnya aku gak terlalu yakin juga. Di satu sisi ini posisi yang berbeda banget dari pengalaman kerjaku sebelumnya dan kedua bahasa inggrisku standar banget. Sebenarnya respon dari yang menginterview sih positif ya... malah sempat menawari posisi lain, sekretaris project. Ouoooo..... Interview-nya malah semacam diskusi. Senengnya waktu dia bilang untuk jadi sekretaris ini dia gak butuh orang cantik dengan body sekseh tapi yang dia butuhkan itu smart. Iiiihhh... berarti dia melihat kalo aku cukup smart ya untuk posisi itu. Wakakakakaka... karena memang posisi sekretaris project ini lebih kompleks daripada document control.  Tapi yang bikin dia ilfil dan ciut itu waktu sesi bahasa inggris sama aku. Dengan modal bahasa inggris standarku dan dalam keadaan grogi, maka hilanglah semua vocab-ku itu bisa ngomong cas cis cus. Hadeeeeh...
Tapi dari interview kali ini aku bisa ambil sisi positifnya, pertama yang jadi PR terbesarku adalah lebih PD berbahasa inggris. Kedua mempertahankan PD selama interview. PD yang dipertahankan disini adalah PD bahwa aku punya skill, punya keinginan untuk berkembang dan sanggup menerima tantangan/tanggung jawab baru.
Selain itu aku juga mengambil kesimpulan, rileks aja waktu interview. Jawab sebisa kita dan serasional mungkin. Jika mampu ya bilang mampu. Kalo gak ya bilang gak. Kalo masih butuh waktu ya bilang butuh waktu. Menurutku jujur saja. Muluk-muluk menjual diri bukan solusi untuk diterima menurutku. Rasional tentang kemampuan diri dan salary pastinya.
Hasil akhir dari SMOE ini gak lulus ya... hehehehe...

Tes kerja ketiga di sebuah perusahaan outsourcing, PT Tunas Karya Indoswasta.
Tertera sih posisi IT untuk kualifikasi perempuan, S1 TI/SI. Wah aku banget tuh...apalagi gak ada persyaratan single.
Liat lowongannya waktu baca koran Batam Pos di Good Day Bakery Mega Legenda.
Catet dan kirim email.
Gak lama dapet telepon deh buat psikotes. Lumayan lama ya... Dari pagi sampe siang. Dan selang beberapa hari baru tes langsung dengan usernya. Ternyata adalah PT Dynacast Indonesia.
Ternyata rada berat ya kualifikasinya. Secara jobdescnya sebagai IT Support sekaligus bikin aplikasi reporting untuk keseluruhan. Ya...karyawan di office-nya gak banyak sih, sekitar 20an aja. Tapi lumayan ya bo buat seorang perempuan.... Belum lagi kalo nanti aku hamil. Hadeeeh... Memang sih kalo dilihat dari perspektif lain, sebenarnya ini peluang. Karena disini belum ada orang IT, jadi kemungkinan kenaikan karirnya bisa jadi peluangnya bagus.
Tapi karena dari job desc-nya aku udah gak sreg dan dari gaji sepertinya juga kurang menarik jadi kalaupun ketrima aku pikir-pikir lagi sepertinya. Dan sejauh ini sih gak ada konfirmasi lebih lanjut. Jadi hasilnya gak lolos.

Perusahaan keempat adalah Panasonic (PIDG), setelah sekian minggu akhirnya menelpon juga untuk tes. Mas Heru udah ketar-ketir aja mau ngirim ulang lamarannya. Saking penaasarannya kenapa tak kunjung dapat panggilan tes, padahal sebelumnya kan pernah kejaring buat ikut tes. Halah bahasanya... Dan untuk Panasonic ini ada ceritanya lebih lanjut.

Ya sekian ceritaku tentang kisah pemburu kerja di Batam. Tokoh utamanya aku. Sudah apply puluhan lowongan dan ya sekian itu yang berminat interview sama aku. Alhamdulillah... Ada usaha selalu ada jalan. Tetapi Allah punya rencana lebih indah :)

No comments: